Uncategorized

Teknologi SCR Diterapkan Demi Wujudkan PLTU Ramah Lingkungan

Sekitar 30 tahun yang lalu, manusia masih bermimpi tentang adanya PLTU ramah lingkungan. Saat itu polusi belum menjadi masalah besar meskipun pengelolaan limbah dan sampah logistik belum baik. Mungkin karena produksi plastik belum besar dan ketersediaan listrik juga masih terbatas, membuat ekspektasi manusia menjadi terbatas.

Setelah berpuluh tahun kemudian, kecanggihan teknologi mengajarkan manusia tentang hidup mudah dan nyaman, namun tidak sadar akan bahaya polusi yang mengintai. Sekitar sepuluh tahun yang lalu, manusia mulai dibuat risih dengan kualitas udara yang terus memburuk dan polusi sampah yang terus menumpuk tanpa kendali.

Dampak Polusi Pada Lingkungan

Polusi memiliki dampak sistemik pada kehidupan manusia. Baik sebagai makhluk individu maupun sosial, manusia terus dituntut agar lebih sadar dalam mengelola limbah sebelum dibuang ke alam bebas. Dalam skala sederhana, polusi dapat menjadi penyebab menyebarnya penyakit berbahaya karena menjadi tempat tumbuh bakteri dan virus.

Skala kehidupan sosial manusia yang lebih luas membuktikan bahwa polusi mampu menurunkan kualitas hidup melalui pencemaran udara yang dipercaya bisa memperpendek usia. Selain itu, suhu bumi yang terus meningkat dari waktu ke waktu menjadi masalah tersendiri yang perlu diperhatikan semua pihak.

Inilah sebabnya para ilmuwan di negara maju telah mengadakan studi lanjut mencari solusi pengelolaan emisi karbon. Salah satu industri yang menjadi sasaran prioritas adalah PLTU ramah lingkungan, karena industri ini merupakan salah satu penyumbang terbesar emisi karbon di muka bumi.

Harapannya, suatu saat kemajuan teknologi tetap mempermudah hidup manusia namun tidak menimbulkan masalah baru dan lingkungan masih terjaga keasliannya. Kondisi ini tidak mungkin terjadi secara ajaib tanpa upaya maksimal sejak saat ini. Untungnya pemerintah Indonesia termasuk pihak yang setuju dengan diadakannya proyek PLTU ramah lingkungan.

Teknologi SCR di PLTU

Teknologi Selective Catalytic Reduction atau SCR yang dipasang pada PLTU diharapkan mampu menekan emisi karbon, dibarengi dengan teknologi lain yang mendukung Net Zero Emission (NZE). Bangsa Indonesia boleh berharap banyak pada uji coba yang tengah dilakukan oleh PLTU Jawa 9 dan 10 sebelum benar-benar meresmikannya, demikian dilansir validnews.

Manfaat PLTU Ramah Lingkungan 

Berikut beberapa manfaat yang bisa dirasakan oleh makhluk hidup terutama manusia jika PLTU ramah lingkungan dapat direalisasikan dengan baik. Dengan catatan, teknologi ini perlu pengawasan ketat dan pemeliharaan berkala agar tidak terjadi kecelakaan akibat kelalaian dalam operasionalnya.

– Kualitas Udara Meningkat, Lingkungan Terjaga

Kualitas udara yang lebih baik membuat organ tubuh makhluk hidup lebih aman dari serangan berbagai penyakit berbahaya. Lingkungan hidup yang lebih bersih dari polusi baik itu udara maupun tanah juga menjamin keberlangsungan hidup yang lebih panjang. Sehingga generasi masa depan tidak perlu khawatir menerima warisan lingkungan kumuh.

– Efek Rumah Kaca Menurun

Menurunnya emisi dari efek rumah kaca berarti menurunkan suhu permukaan bumi. Artinya kutub utara dan selatan masih bisa menjaga kebekuan laut dan manusia tidak perlu khawatir akan rusaknya alam lebih cepat. Semoga perbaikan teknologi pengolahan limbah juga diberlakukan untuk semua industri penghasil emisi karbon.

– Hidup Makhluk di Bumi Lebih Aman dan Nyaman

Ketiadaan emisi karbon saat ini masih menjadi impian yang terus diupayakan agar dapat direalisasikan melalui berbagai teknologi rekayasa. Pihak yang paling merasa diuntungkan jika tingkat emisi karbon mampu ditekan sekecil mungkin tentu saja seluruh makhluk hidup di muka bumi. 

Jadi, mega proyek PLTU ramah lingkungan merupakan investasi jangka panjang yang mencakup banyak bidang sekaligus. Tidak hanya ekonomi, efisiensi energi, tapi juga keberlangsungan seluruh makhluk hidup di muka bumi.